Tuesday, February 8, 2011

INSIDEN TEMANGGUNG, PGI IMBAU UMAT TENANG


Jika tidak puas dengan hasil sidang, PGI minta masyarakat menggunakan mekanisme hukum.

Aksi demo di depan Pengadilan Negeri Temanggung Jawa Tengah berubah anarkis. Sejumlah gereja pun dirusak massa. Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) pun meminta agar umat Kristiani tenang dan tidak membalas aksi massa.

"Tapi, kami minta agar aparat betul-betul menjaga keamanan. Jangan biarkan kewibawaan negara dikuasai sekelompok orang. Ini bisa menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat," kata Ketua PGI Andreas Yewangoe saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 8 Februari 2011. "Menjaga keamanan adalah tugas kepolisian."

Kejadian ini, sambungnya, tidak menolong Indonesia dalam merawat kemajukan yang selama ini menjadi ciri negara ini. PGI sendiri mendapat laporan sejumlah gereja rusak akibat diamuk massa. Namun, Andreas menambahkan data detailnya belum ada. "Kami masih terus mengumpulkan informasi."

Selain itu, Andreas juga menyesalkan amuk massa yang berasal dari sidang di PN Temanggung berujung pada tindak anarkis. Menurutnya, masyarakat bisa menggunakan istrumen hukum jika memang tidak puas pada hasil sidang. "Ini juga untuk menjaga kewibawaan negara," sambungnya.

Akibat kerusuhan itu sejumlah gereja, kendaraan roda empat dan dua habis dirusak massa. Kerusuhan dipicu sidang kasus penghinaan agama. Rusuh yang berawal dari PN Temanggung melebar ke wilayah lain di sekitarnya. Sebanyak sembilan orang mengalami luka dan kini dalam perawatan di RSUD Temanggung. (umi)


Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/203549-insiden-temanggung--pgi-imbau-umat-tenang

Baca selengkapnya...

Ketua Muhammadiyah Temanggung: Rusuh Bukan Tipikal Muslim Temanggung


Kerukunan umat beragama di kota dingin Temanggung terkoyak. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung, KH As’ari Muhadi, mengaku terkejut dengan kasus ini.

"Sebagai unsur Muhammadiyah, kami minta agar polisi mengusut tuntas, baik pelaku anarkis, maupun aparat yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur,’’ katanya.

Menyinggung munculnya sinyalemen, bahwa sebagian besar pelaku kerusuhan orang luar Temanggung, As’ari mengatakan, bisa saja hal itu terjadi. Pasalnya, jauh-jauh hari Forum Kerukunan Umat Beragama di kabupaten ini telah melakukan koordinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Kerukunan umat beragama di kota dingin Temanggung terkoyak. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung, KH As’ari Muhadi, mengaku terkejut dengan kasus ini.

"Sebagai unsur Muhammadiyah, kami minta agar polisi mengusut tuntas, baik pelaku anarkis, maupun aparat yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur,’’ katanya.

Menyinggung munculnya sinyalemen, bahwa sebagian besar pelaku kerusuhan orang luar Temanggung, As’ari mengatakan, bisa saja hal itu terjadi. Pasalnya, jauh-jauh hari Forum Kerukunan Umat Beragama di kabupaten ini telah melakukan koordinasi.

Hal serupa dikemukakan KH Yusuf Tajjudin Noor, ketua PC NU Temanggung. "Kami segenap warga NU sangat prihatin atas peristiwa itu, namun NU juga jengkel terhadap ulah terdakwa, hanya saja harus disikapi secara prosedural dengan menghormati hukum yang berlaku,’’ katanya.

Ia juga minta kepada semua elemen NU serta umat Islam di daerahnya agar tak gampang terprovokasi. Sebab, tidak kecil kemungkinannya, terutama anak-anak muda terprovokasi.

"Islam melarang kita berbuat anarkhis. Sekali lagi saya mengajak agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, kalau tidak puas sampaikan melalui jalur resmi,’’ katanya menambahkan.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/02/08/163064-ketua-muhammadiyah-temanggung-bukan-tipikal-muslim-temanggung-berbuat-rusuh
Baca selengkapnya...